Tanaman vanili di Indonesia banyak
digemari oleh banyak konsumen, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini
deisebabkan karena kualitas vanili di Indonesia yang lebih unggul dibandingkan
dengan vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar ang juga terkenal sebagai
penghasil vanli yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu dikembangkan
suatu metode budidaya tanaman vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit vanili
dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat serta yang berkualitas
juga (Sa’id, 2001).
Vanili
digunakan secara luas pad industri pangan terutama sebagai citarasa (flavour) dan pada industri parfum. Citarasa
vanili ada yang alami dan ada yang sintetik. Citarasa vanili sintetik hanya
mengandung salah satu komponen citarasa vanilla, yaitu vanillin atau etil
vanillin (Boyce et al. 2003),
sehingga aroma yang dihasilkan tidak sekaya aroma ekstrak vanili alami. Dalam ekstrak
vanili alami terkandung 100-200 komponen senyawa citarasa. Lebih dari seratus
senyawa atsiri yang terdeteksi, termasuk karboni aromatik, alkohol aromatik,
aasam aromatik, ester aromatik, fenol dan fenol ester, alkoohol alifatik,
karboni asam, ester, dan lakton, dengan aldehida vanillin adalah yang dominan
(Pérez-Silva et al. 2005)
Emas
hijau merupakan sebutan untuk tanaman vanili. Memang sebutan tersebut sangat
pantas untuk tanaman itu, karena tanaman tersebut memiliki harga yang tinggi. Vanili
merupakan tanaman yang hasil olahannya sering digunakan sebagai bahan penambah
aroma seperti roti, masakan, minuman, dan sebagainya. Pada suatu perusahaan
juga menggunakan olahan atau serbuk vanili untuk menambah rasa dan aroma pada
produk yang mereka produksi. Tanpa kita sadari, ternyata kita sering
mengkonsumsi makanan dan minuman yang menggunakan bahan vanili. Aroma yang
dihasilkan merupakan suatu ciri dari vanili tersebut.
Harga tinggi yang ditawarkan untuk
vanili memanglah hal biasa, mengingat proses awal tanam hingga panen yang lama,
serta mengembalikan modal yang telah dikeluarkan/digunakan. Dari data yang saya
dapat terakhir kali,(https://www.harga.top/harga-vanili/) harga vanili jenis planifolia berkisar Rp 3.500.000,00– Rp 5.400.000,00.
Sedangkan vanili dengan jenis Tahiti memiliki
harga berkisar Rp 2.500.000,00 – Rp 3.500.000,00. Dengan kata lain, harga
vanili jenis planifolia lebih tinggi
dibandingkan dengan vanili jenis Tahiti
atau harga vanili dengan jenis yang berbeda memiliki harga yang berbeda pula.
Proses dalam menanam tanaman vanili
ini sangatlah lama, karena dalam 1 musim (1 tahun) kita hanya dapat melakukan
kegiatan panen sekali saja. Tapi dalam awal kita harus melakukan penyerbuakn
terhadap bunga vanili, karena tanaman vanili membutuhkan bantuan manusia untuk
proses penyerbukan, jadi jika kita tidak dapat melakukan penyerbukan maka kita
juga tidak akan melakukan pemanenan. Namun dalam menanam tanaman vanili, kita
akan diajarkan dengan kesabaran, ketlatenan, pengorbanan waktu dan banyak lagi,
karena tidak seperti tanaman lainnya. Hasil yang akan kita dapatkan akan sangat
besar jika kita dapat menghasilkan produksi yang makasimal. Tidak dapat
dipungkiri jika kita sudah berhasil dalam budidaya vanili maka kita tidak akan
mengganti dengan komoditas lain.